Pernah baca berita tentang seseorang ( atau sekelompok orang ) yang membunuh karena konon mendapat semacam bisikan/wahyu dari Tuhan?
Mungkin kasus semacam itu bisa langsung kalian komentari sebagai bagian dari gejala sakit jiwa. Delusional? Skizophrenia? Namun, jikalau memang begitu halnya, apakah kalian juga akan berkata hal yang sama pada Nabi Ibrahim yang konon diwahyukan Tuhan untuk menyembelih puteranya sendiri?
Semuanya terlihat baik-baik saja, sampai pada suatu hari...
sang ayah bercerita pada ke dua putera nya bahwa semalam dia baru saja mendapat 'vision' ( penampakan ) dari malaikat yang menyampaikan sebuah pesan dari Tuhan buat keluarga kecil mereka.
Konon sang malaikat yang menampakkan diri itu berkata bahwa hari kiamat sudah dekat. Iblis-iblis dikatakan telah menguasai bumi. Dan Tuhan telah memilih keluarga mereka menjadi 'God Hand's' ( tangan Tuhan ) untuk membantu melenyapkan semua iblis yang meraja lela dibumi. Dikatakan lagi, mereka harus menunggu karena Tuhan sedang menyiapkan senjata untuk mereka beserta informasi daftar nama 'iblis' yang harus mereka musnahkan.
Mendengar itu, Adam ( yang berusia sekitar 6 tahun ) terlihat sangat antusias karena mengira dia akan menjadi semacam superhero pembasmi kejahatan pilihan Tuhan, tapi Fenton, ( 12 tahun ) rupanya bersikap skeptis dan meyakini ada yang salah dalam otak ayah nya. Sementara itu, sang ayah sendiri masih terlihat bingung dengan pengalaman spiritual nya.
Hingga pada suatu hari, ketika Dad Meiks dalam perjalanan, dia mendapat 'vision' sebuah rumah kosong ditengah tanah lapang yang secara aneh disinari selarik cahaya dari balik awan-awan.
Dia pun memasuki rumah itu dan segera mengetahui bahwa selarik cahaya dari langit tadi, ternyata menyorot langsung ke beberapa benda di tengah2 ruangan.
![]() |
jreeeeeng! |
Sekarang Dad Meiks yakin bahwa dia dan kedua puteranya memang ditakdirkan harus mengemban 'misi suci' Tuhan. Senjata dan daftar nama 'iblis' sudah di berikan , kini saatnya melakukan aksi...
![]() |
gambaran seseorang yang baru saja mendapat pencerahan |
Jadi, setelah mendapat nama dari 'malaikat', keluarga ini akan melacak alamat sang 'iblis' untuk kemudian mendatangi rumah nya, sang ayah lalu akan melumpuhkannnya dengan pipa besi, lantas membawa 'tersangka iblis' ini ke ruang bawah tanah untuk memastikan apakah orang yang mereka bawa itu memang iblis atau bukan ( konon Dad Meiks bisa melihat dosa apa saja yang sudah dilakukan orang dihadapannya dengan mencengkeram kepalanya ). Jika sudah pasti, maka di saksikan ke dua puteranya, Dad akan segera melakukan 'ibadah' melenyapkan 'iblis' dengan mengkampaknya! ( mungkin juga memutilasinya, karena kemudian kita akan melihat ketika keluarga ini menguburkan korban, ternyata jenazah berada dalam kantong2 plastik terpisah berukuran kecil ).
Bertahun tahun kasus yang kemudian terkenal di Texas dengan sebutan 'Pembantaian Tangan Tuhan' ini tak pernah terungkap ( oh my..ada berapa orang gila dan pembantaian sebenarnya di Texas?? ).
Hingga suatu saat,
Fenton yang telah beranjak dewasa ( diperankan oleh Matthew McConaughey ) dan sejak awal tak setuju dengan apa yang dilakukan ayah dan adiknya, akhirnya memutuskan untuk mengungkap kegilaan mereka dengan menceritakan semuanya pada seorang agen FBI. Fenton bahkan bersedia menunjukkan lokasi dimana mereka menguburkan jasad para korban.
tapi ternyata....
...
tidak.


Kehadiran 2 anak kecil nan polos ditengah-tengah kekerasan yang berlangsung jelas menambah efek creepy pilem ini. Gue mungkin bakal ketiduran nonton 'Frailty' seandainya tidak ada karakter anak kecil disini. Begitu juga dengan setting pertengahan tahun 70-annya. Gue suka banget. nggak tau kenapa.
Sementara itu, konflik di hadirkan dengan pertentangan ide antara Fenton yang semakin lama semakin membenci ayahnya ( karena menganggap dia udah jadi psikopat ) dan fanatisme ayahnya yang semakin lama justru semakin kuat. Dia bahkan menganggap, Fenton yang berani menentangnya adalah 'iblis', lantas mengurungnya di ruang bawah tanah selama seminggu agar Fenton mendapat 'pencerahan'. Cukup menarik juga ngeliat kenyataan bahwa meski sang ayah terlihat kejam, tapi dia juga diceritain sangat menyayangi kedua puteranya dan mengaku sebenarnya tidak ingin melakukan semua aksi berdarah itu. Hanya saja, sang ayah selalu berdalih bahwa dia tidak kuasa menolak perintah Tuhan. Karakter Adam yang polos, terlihat tidak penting. Tapi, nantinya kalian akan tahu bahwa Adam juga mempunyai peran yang cukup krusial disini.
Jadi, silahkan taro semua hal-hal positif dari aspek teknis sinematografi yang kalian ngerti disini. Gue nggak ngerti hal-hal berbau teknis soalnya.
Di menit2 akhir, 'Frailty' juga mempunyai twist yang sebenernya udah sering dipake pilem lain, tapi tetep aja gue ketipu ama trik ini. 'belokan tajam cerita' berlapis yang terungkap pada akhir cerita membuat gue terpaksa menontonnya sekali lagi buat mastiin nggak ada poin-poin penting yang kelewat. Asli men, selain pas nongton pilem bokep JAV, jarang loh gue sampe mau-maunya nge-rewind pilem buat fokus merhatiin detil2 nya.
Sekarang, ngomongin poin yang hendak disampaikan 'Frailty' gue ngerasa itu sungguh membuat jidat berkerut dan membawa gue kembali pada pertanyaan yang gue sampein di awal review : apakah Nabi Ibrahim mengalami delusi atau dia memang sedang mengerjakan titah Tuhan? pertanyaan yang sama juga ditujukan buat mereka yang meletakkan bom di keramaian untuk membinasakan 'musuh Tuhan', dan juga buat para pembela Tuhan, yang dengan bersemangat menghabisi 3 nyawa di Cikeusik. itukah aksi tangan Tuhan?
Lalu, kenapa 'tangan Tuhan' tak segera jatuh untuk menumpas 'iblis-iblis' di gedung DPR?
Ada baiknya, jika kalian selalu mengingat bahwa kisah dalam 'Frailty' hanya sekedar cerita pilem, karenanya semua yang ada didalamnya juga cuma produk khayal seseorang yang sepertinya kurang tidur dan terlalu banyak menenggak alkohol. Dengan demikian, kalian mungkin akan bisa menikmati 'Frailty' sebagai hiburan biasa yang akan ngabisin waktu sejam setengah kalian yang ngebosenin itu dengan cukup layak.
Untuk menyebut 'Frailty' sebagai pilem terbaik di tahun 2001, kedengeran sedikit berlebihan. Walau begitu, Gue memang sangat menikmati pilem ini, sebuah thriller-psikologikal yang efektif dan menyentak. it's not gory. It's not very scary. But it's very, very deliciously-twisty-creepy.
TRIVIA : Di tahun 1986, Maradona, mengemban misi suci 'tangan Tuhan' buat menunjukkan kepada dunia bahwa Tuhan begitu ingin ngeliat Inggris kalah. Kemungkinannya, Dia nggak mau kalah taruhan dengan iblis.
0 comments:
Post a Comment
Harap berkomentar yang sopan