/* ----------------------------------------------- gambar halaman utama https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8mxxggri_rWcVAFI0G8-235_7CpJBZBo5V-Q4bK0Zz2Bh0F_hyphenhyphenFEOn-rlfHFrte_hSnh-YmT8fbwZfml5uiPjfVX-0WZ0baB2PFyRvEJ9xnlm8w6YYpUztwTm0hyphenhypheno9316AEOTC6gNR3B3/w300-c-h140/no-image.png https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGDdQ0EW8WyotRE7aMBv6Mcxpj8po_CtYNo9noJlwWZDAKolYw-K_kfTX40lZ7SaYJfXwb19NOWFH57hx3hVLAZ1pAlbXuiTcNG682VRi9UDGxwgflXw3dLFgNSS0FfAcgEZ-_hyzIX-Cz/s60-c/no-image.png gambar bawah artikel https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1qNMf7AqIbKwxOJY0X36CWiNDvkZGm-tULynVzgpOOkv42L4_yeiMklQRe9lO2RQUs79NimW6ZAMJkjX9LHd22bhZCdRKdU6SP1CdS8HEa_GDhId7au9y4m0Wc0iXxSIJ6haGoOVHO9g/s1600/picture_not_available.png ----------------------------------------------- */

THE DESCENT 2

REVIEWED BY 'R'.

The Descent 2 menjadi film pertama yang berhasil gue tonton dari list 'Top 10 Most Anticipated Movie of 2010' yang udah pernah gue tulis sebelumnya.

Dalam sinema-horror, kita udah kenal ama yang namanya Zombie, Vampire, Frankenstein, Jeepers Creepers, Graboid dll Dari asia kita kenal ama yang namanya 'Sadako' dan untuk lokalnya kita punya 'Suster Keramas' ama 'Pocong Mupeng'. Image and video hosting by TinyPic
nah 'The Descent' ngenalin satu lagi makhluk horror yang namanya, 'Crawlers'.

Makhluk ini diceritain udah sejak lama menghuni sebuah gua, hidup disitu menjadi karnivora dengan memakan tikus, dan hanya sesekali keluar untuk berburu apa saja yang bisa di mangsa, 'Crawlers' bertubuh mirip manusia, namun wajahnya seperti gabungan kelelawar ama tikus, dan dia bergerak dengan cara merayap , itu sebabnya makhluk ini dipanggil 'Crawlers'. Matanya emang nggak bisa ngeliat tapi penciuman dan pendengarannya sangat sensitif. sementara cakar dan giginya di desain khusus agar dengan mudah dapat merobek daging mangsanya.

Makhluk hidup apapun yang masuk gua itu, bakal di bantai ama 'Crawlers' , termasuk serombongan cewek-cewek dengan hormon-petualangan bergejolak yang udah diceritain di part 1.


Berkat makhluk ini, The Descent part 1 yang rilis tahun 2005 berhasil menuai banyak pujian.

Di film pertama, kita tahu endingnya udah keren banget dan bahkan udah gue anggep jadi salah satu 'most memorable scene in horror movies'. Dan yahh..film ini sebenarnya nggak membutuhkan sequel, namun gue tetep penasaran ketika mendengar kabar tentang pembuatannya. Gue berharap ada sesuatu yang kickass, mengingat 'Jon Harris' ( editor di 'The Descent ' part 1, 'Eden Lake' dll ) sekarang naik pangkat jadi sutradara.

Namun 5 menit pertama, gue dibikin bingung ama opening-nya yang kaga nyambung ama ending Part 1 nya.
" loh..loh...kok begini..bukannya si Sarah itu,,?? errrr..."

Usut punya usut, The Descent 'Part 1' sebenernya mempunyai beberapa versi ending yang berbeda.
Versi U.K ( Eropa ) , versi U.S-DVD, dan versi U.S --non-DVD-- ( Amerika ).

Dan yang gue tonton di 'Part 1' itu adalah ending versi- U.S-DVD- nya,

ENDING PART 1 YANG GUE LIAT



Setelah mengira dirinya berhasil selamat dan bertemu dengan anaknya, akhirnya Sarah berteriak histeris menyadari kalo dirinya masih berada di dalam gua.


Sementara 'Part 2' ini di set berdasarkan ending versi U.S -non DVD- nya ( yang gue kaga tau ) dimana Sarah diceritain bener2 selamat dan berhasil keluar dari gua.
Yaudah deh, gue ga bisa protes lagi.




Jadi ceritanya, Sarah emang bener-bener selamat.
Pihak kepolisian segera menerjunkan tim rescue buat nemuin 5 orang lainnya yang masih hilang. Namun usaha mereka menemui jalan buntu. Sarah yang sangat trauma dan sedikit kehilangan ingatan akhirnya dimintai kepolisian buat ngebantu mereka nemuin 5 orang lainnya yang diharapkan masih hidup. caranya? dengan mengajak sarah kembali memasuki gua itu.
Akhrnya Sarah dengan 5 orang anggota keplisian kembali masuk ke gua itu, dan selanjutnya bisa kamu tebak dengan mudah...para 'Crawlers' sudah menanti di sudut kegelapan sebelah sana.

.................................................................

Oke lupain plotnya yang cukup bikin mood-ngedrop ini, Lupain juga ke klise-an adegannya dimana kamu bisa tau urutan siapa yang bakal mati selanjutnya. Mari kita bersenang2 aja dengan ngeliat gimana cara para 'Crawlers' ngebantai '6 daging segar' satu persatu.

Dalam part 2 ini, Sarah yang udah pernah ngalamin terror di part 1, tampil lebih dingin dan berani. Dia tak terlihat gentar melawan, menusuk dan membacok sang Crawler.

wow darah memang menyembur deras dari leher yang terkoyak itu, namun gue terpaksa mengerutkan jidat karena ngeliat beberapa adegan gore yang terlalu di close-up dan diulang-ulang. Loh bukannya gore-scene itu semakin di close-up semakin bagus? iya sih bagus, tapi gimana kalo saking close-up nye kamu sampe ga tau bagian tubuh mana yang sebenernya lagi di bacok? ini jadi ngebuat 'eksplisit-gore-scene-nya' keliatan kaya frame-lepas yang nggak nyambung ama adegan sebelumnya. Dan annoyingnya, ini diulang-ulang mulu.
Lemahnya karakter2 lain yang diceritain disini juga ga berhasil memberikan emosi-emosi tertentu buat gue. Beda banget ama part 1 nya.
Waah, udah kaya kritikus aja nih gue hehe

yaudah, curcol dikit hehe gue sebenernya bukan orang yang terlalu menuntut 'kesempurnaan' sebuah film kok, gue bisa kehibur nonton film kaya 'Attack of The Killer Tomatoes', atau 'Rednecks Zombies' --yang pemainnya pada ga bisa akting dan ga ngurusin karakter--, gue malah doyan film-film jelek...asaaall..film itu entertaining dan kaga ngebosenin. itu aja. Entahlah, intinya gue pengen ngomong kalo beberapa karakter dalam film 'The Descent 2' ini udah ngebikin gue sempat boring. Untungnya ada kejutan kecil yang sedikit ngebantu film ini jadi menarik lagi buat diikutin.

Sementara ending yang dipilih penulis scriptnya buat nutup cerita dalam part 2 ini, sebenarnya adalah awal yang dipersiapkan untuk part 3 nya kelak. buat gue ini malah bikin ceritanya semakin pointless dan dipaksain -- kalo jeli, kamu bisa tau, opening ama ending dalam film ini saling berkontradikisi--

hmmm..apakah 'The Descent' bakal bernasib sama kaya franchise 'SAW', yang serialnya udah nyampe jilid berapa sekarang? 16?


.......................................

Akhirul-review, satu-satunya cara buat nikmatin film ini adalah dengan ngelupain apa yang udh gue tulis diatas, soalnya dengan trik ini, gue malah lebih kehibur pas nonton film ini untuk ke dua kalinya. hahaha..sejenak lepasin dulu deh pikiran2 kritis 'Roger-Ebert' mu yang jenius itu. hehe..jadi, udah duduk aja yang manis sambil ngeraup keripik-kentang dan biarin aksi para Crawlers ini ngelumerin otakmu. Suspense, Gore, twist, blood, and Jump-Scenes digelar non-stop mulai menit ke 20 sampe abis..mau minta apa lagi? tangan yang di bacok-bacok ampe putus? adaaaaa...atau adegan dimana 2 cewek macho terjebak didalam sebuah kubangan tinja dan ngeliat monster ini berak diatasnya? ada jugaaa...hahaha
kalo udah nyampe poin ini, gue jamin deh kamu nggak akan terlalu merasa rugi ngeluarin duit 5000 perak buat tukang DVD bajakan :D.

......................................................




tonton film ini pada waktu dimana kamu nggak tau mau ngapain lagi.
6,5/10
Share on Google Plus

About Kanda Sorata

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Harap berkomentar yang sopan