
Mungkin karena adegannya begitu spektakuler, mengagumkan atau mungkin juga karena adegan itu berhasil menghadirkan sensasi tertentu ketika tertayang di layar
Tentu aja banyak sekali kalo ditulisin semuanya, namun pada postingan 'Part 1' ini gue akan ceritain 10 aja dulu, rencananya artikel ini memang akan menjadi artikel serial, dimana nanti akan ada Part 2, part 3 sampe part 45 juta-trilyun.
Nah, daripada bacotan gue semakin ga mutu, kita mulai aja yah hehe

Film yang merupakan remake dari film berjudul sama karya Romero tahun 1968 ini mempunyai banyak great/scary/shocking/fun-moment yang kesebar didalamnya.
Nyeritain tentang beberapa orang yang terjebak dalam sebuah rumah yang terkepung zombie-zombie.
Salah satu scene-nya yang keinget adalah :
diceritain ada sebuah keluarga --Seorang ayah yang menyebalkan dan seorang ibu yang penyayang dan rela berbuat apa saja demi puterinya--.
yang ikut menyelamatkan diri ke rumah itu, mereka membawa puterinya yang terluka.
Namun kemalangan tak dapat ditolak,
horror dimulai ketika tanpa ibu ini sadari, puterinya yang terluka itu akhirnya berubah menjadi zombie!
" oh..no..saraah.." ratap sang ibu seakan tak percaya penglihatannya.
lalu puterinya yang udah jadi zombie ini, perlahan-lahan melangkah siap mencekik leher sang ibu.!
RRRRRRRRHHH.....OH NOO..WHERE'S MY POPCOOORNN??!
Sumpah! ini film yang paling susah buat dicari greatest-moment nya. Bukan apa-apa, sebab --dengan bahasa hiperbola-- rasanya semua adegan dalam film karya Peter Jackson ini adalah great-moment. kamu bakalan bingung nyebutin mana yang paling asshole, semua adegan dalam film ini asshole!
Namun, kalo di-andai-kan, saat ini gue duduk terikat di sebuah kursi dengan seorang psikopat yang siap melakukan apa saja supaya gue nyebutin satu aja greatest-moment dalam film ini, hahaha rasanya gue akan bilang adegan ini:
Jadi ceritanya, saat itu Lionel, sang nenek dan dua orang tamunya sudah bersiap-siap hendak memakan puding ( semacam bubur ) namun, pengaruh gigitan 'monyet-sumatra' di kebun binatang, membuat tubuh nenek Lionel sedikit demi sedikit menjadi membusuk.
kekisruhan di depan meja makan ini memuncak ketika sebelah telinga nenek-Lionel copot dan nyemplung ke dalam mangkok puding di depannya.
dan selanjutnya..Oh Yuck !!...you should watch this most disturbing scene!! :muntah campur ngakak:

Filmnya 'David Cronenberg' 5 tahun sebelum dia bikin 'The Fly'.
nyeritain tentang fenomena orang2 yang mempunyai kemampuan Telekinetik dimana mereka mampu meledakkan kepala orang dari jarak jauh dengan kontrol pikirannya.
dalam salah satu adegannya, kepala seseorang meledak di tengah2 sebuah seminar karena serangan 'scanners'.
shocking! watch this!

Film yang sukses melambungkan nama Linda Blair. Dia berperan sebagai Regan seorang anak manis yang kemudian berubah menjadi jahat dan menyeramkan karena kerasukan iblis. Adegan paling shocking dalam film ini menurut gue ketika ditunjukin kepala Regan bisa muter 180-derajat!. Kesuksesan adegan ini, kemudian menginspirasi beberapa film horror yang ikut-ikutan menampilkan adegan 'kepala-muter' ini, termasuk sinema horror lokal yang sering menampilkannya dalam film2 horror yang diperankan (alm ) Suzzana. Kalo pengen tau adegan legendaris 'head-spinning' itu, liat aja di video dibawah ini :

Film karya 'John Carpenter's yang sangat keren!
Nyeritain tentang sekelompok peneliti di antartika yang menyadari kalo mereka nggak sendirian di benua salju itu.
'sesosok-makhluk-asing' siap menterror dan memberikan horror-brutal yang tak akan pernah mereka bayangkan. Kurt Russel and friends then fight to survive!
Kerja jenius berhasil di tunjukin oleh 'Rob Bottin' yang mengerjakan spesial efek buat film ini. Bukan apa-apa, film ini dirilis beberapa tahun sebelum ditemukannya teknologi komputer CGI, so Rob Buttin membuat monsternya dari bahan karet/prosthetics, dan itu tetep ngebuat monsternya bener2 keliatan CREEPY AS HELL l!!
kalo kalian pengen tahu gimana kerennya efek non-CGI yang dibuat oleh Rob Bottin , nih gue kasih salah satu adegan dalam film ini yang paling breathtaking-horrifically-grotesque :

Remake dari film karya Wes Craven yang kali ini disutradarai ama 'Dennis Illiadis'.
Greatest moment dalam film menurut gue ada pada adegan ketika 'Francis' ( salah satu penjahat Krug Cs ) berbincang-bincang dengan ibu Mari yang sudah mengetahui kalo orang didepannya adalah salah satu pemerkosa anaknya sementara Francis sendiri belum mengetahui kenyataan itu. Thriller yang menderu-deru karena perbincangan ini, diakhiri dengan adegan yang menghasilkan 'orgasme-visual' yang sangat nikmat.

Ini juga merupakan remake dari film berjudul sama tahun 1962 . Disutradarain ama Martin Scorsese yang baru aja ngerilis 'Shutter Islands' itu.
Tokoh sentral dalam film ini adalah "Max Cady' ( Robert De Niro ) seorang mantan napi yang secara brutal, cerdas, dan tanpa ampun membalas dendam kepada keluarga pengacara 'Sam Bowden' ( Nick Nolte ).
Buat gue, adegan paling 'menggetarkan' dari film ini ada di bagian akhirnya.
Saat itu diceritain terjadi final-battle antara Max Cady dan Sam Bowden, namun sial kaki Max keserimpet tali perahu yang kemudian menyeret tubuhnya ke tengah sungai. perlahan-lahan Max pun tenggelam seperti death-scene arnold dalam Terminator.
Namun merindingnya nih, dalam keadaan seperti itu Max tetap bernyanyi-nyanyi penuh semangat, seakan mau nunjukin pada Sam kalo dendamnya tak akan habis walau kematian di hadapannya. Dan sesaat kemudian ketika air sungai membuat mulutnya tak bisa bernyanyi, yang tersisa hanyalah sepasang mata yang menatap Sam penuh kebencian dan dendam abadi!
woooo..seperti itulah kiranya tatap mata iblis?!!
Cekdisot!

Frankenstein adalah nama seorang dokter ( Victor Frankenstein ) yang terobsesi menghidupkan mayat.
Dr.Frankenstein merangkai tubuh mayat2, menjahit, menggabungkannya menjadi satu untuk kemudian mengalirinya dengan medan listrik. Usahanya berhasil, namun disatu sisi dia menciptakan 'monster-jelek-kesepian' yang akhirnya mengamuk dan membalas dendam kepada penciptanya sendiri.
Greatest moment dalam film ini :
Victor Frankenstein ( Kenneth Brannagh ) menghidupkan mayat istrinya, -Elizabeth- ( Helena Bonham Carter ) yang meninggal karena dibunuh monster ciptaannya sendiri. Walaupun berhasil hidup kembali, penampilan Elizabeth begitu mengerikan ( penuh jahitan dan luka ). Adegan yang bikin merinding mulai terjadi ketika, makhluk ciptaan Victor yang penuh dendam ( Robert de Niro ) mempengaruhi 'mayat-hidup-Elizabeth' untuk hidup bersamanya. Sementara, Frankenstein tidak rela itu terjadi. Pada akhirnya, 'mayat-hidup-Elizabeth' yang kebingungan dan shock, memilih membakar dirinya dan meloncat dari menara.
creepyy!!!

Adegan 'Last Supper' berdarah-darah!
Wow, puluhan menit membosankan di bagian awal dibayar tuntas dengan adegan bloody-gore gila-gilaan yang membuat gue tak berkedip menikmati setiap detik kematian yang disajikan Joko anwar sambil mengunyah batangan Silver Queen.
eksplist-slit-throat dengan darah yang menyembur deras, men!
menurut gue, belum ada yang ngalahin adegan ini di sinema-horror-lokal.

Buat yang lahir di tahun 80-an, suka nonton layar tancep + besar dengan film-film (alm) Suzzana rasanya kemungkinan akan menjawab :
Suzzana, punggung berlubang penuh ulat, Bokir, Dorman Borisman, dan satu lagi : Sate! hahaha Yah, Sundel Bolong makan sate adalah salah satu greatest moment dalam sinema-horror lokal kita. Entah resep apa yang dibuat oleh Sisworo Gautama Putra hingga adegan ini begitu memorable dan membuat kata Sundel Bolong bersinonim dengan kata sate?
Jadi dalam film itu diceritain, Sundel Bolong mendatangi tukang sate yang masih buka tengah malam.
" minta sate 200 tusuk makan disini " hantu-legendaris itu kemudian memesan. ketika hidangan disajikan, Sundel Bolong dengan cepatnya menghabiskan sate itu.
adegan selanjutnya adalah, Sundel Bolong meminum langsung soto dalam panci yang masih mendidih di gerobak tukang sate itu. Dan soto yang diminum itu kemudian merembes keluar kembali dari lobang di punggungnya, saat itulah kamera meng close-up punggung sang Sundel Bolong yang berlubang dipenuhi ulat dan belatung. hahaha Epic!!
gue inget saat kecil dulu langung menutup mata dan gemetar menyaksikan adegan ini di Bioskop.
Sebenarnya adegan hantu mengetuk-ngetuk jendela dalam film ini juga salah satu greatest scene dalam sinema horror-lokal.
Sayangnya, gue sedikit kecewa ketika menyadari adegan ini 'mirip sekali' dengan salah satu adegan dalam film 'Salem's Lot' yang dirilis beberapa tahun sebelumnya.
Buat perbandingan, silahkan kalian cek 2 klip dibawah ini,
The Execution of Mary, Queen of Scots ( 1895 )
Film ini cuma menampilkan adegan eksekusi Mary I, seorang ratu skotlandia yang di hukum pancung pada tahun 1587 karena terlibat rencana pembunuhan ratu Inggris, Elizabeth I. Eksekusi tragis itu akhirnya mentranformasikan sosok Mary I sebagai ikon-legendaris-korban-intrik-politik yang menginspirasi banyak karya seni, termasuk pembuatan 'film-kurang dari 1-menit' ini.
Dalam film ini, Mary I diperankan oleh ( Robert Thomae ) terlihat berlutut didepan semacam 'meja' pemenggalan.
dibelakangnya berdiri algojo dengan penutup mata, siap mengayunkan kapak. beberapa sat kemudian, algojo mengayunkan kapaknya dan seketika kepala 'Mary I' terpisah dari lehernya dan jatuh menggelinding. Sang algojokemudian mengambil potongan kepala itu dan memamerkannya ke khalayak. The end.
Tak ada efek percikan darah. tak ada illustrasi musik. sunyi dan senyap. namun adegan singkat ini cukup menghantui dan membuat shock masyarakat Eropa pada saat itu. Lewat interframe yang patah kita tahu bahwa sosok tubuh itu sebenarnya sudah diganti oleh sebuah boneka. Inilah salah satu 'trik-kamera-paling-kuno' yang berhasil menyihir pemirsanya untuk percaya bahwa artis dalam film ini sudah mengorbankan nyawanya demi pembuatan film ini.
0 comments:
Post a Comment
Harap berkomentar yang sopan